Gus Mus Mengajak Belajar Bersyukur Menjadi Manusia

  • Aug 16, 2018
  • gusshodri

Pucakwangi - KH. A Musthofa Bisri (Gus Mus) dalam ceramahnya di Lapangan Sepakbola Tiwongso Sokopuluhan Pucakwangi Pati Jawa Tengah, Rabu (15/8) malam, mengajak kepada ribuan jamaah agar pandai bersyukur karena sudah diciptakan Allah swt menjadi manusia. Kiai kharismatik yang terkenal dengan tausiah santainya itu menyebutkan ada empat hal yang patut direnungkan manusia.
Pertama, bersyukur karena sudah diciptakan menjadi manusia. Karna banyak orang yang krisis syukur, terlalu mengabaikan nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Seperti nikmat bernafas, kenikmatan yang diberikan Allah sangat banyak tapi terlewatkan oleh manusia. Sehingga ia lupa untuk bersyukur.
"Nikmat menjadi manusia yang telah diberi akal pikiran dan dimuliakan oleh Allah. Kita bisa merasa, bisa berfikir, bisa mengekspresikan dengan sempurna," ucap kiai dari Leteh Rembang dengan nada khasnya yang kalem.
Kedua, bersyukur karena Allah SWT mengangkat pemimpin Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam. Nabi itu manusia yang mengerti manusia, manusia yang memanusiakan manusia. Sehingga Nabi Muhammad bisa mengerti dan memaklumi atas kondisi umatnya.
"Beliau seorang suri tauladan yang baik, mencontohkan terlebih dahulu setiap hal yang diperintahnya. Jangan terbalik, belum menjalankan sudah merintah," jelas Gus Mus diselingi guyonan.
Ketiga, bersyukur menjadi orang Indonesia. Gus Mus menjelaskan jika tinggal di Indonesia lebih nikmat dibandingkan negara lain. Iklim di Indonesia lebih stabil, antara cuaca panas dan dingin itu berimbang. Berbeda jauh dengan negara-negara yang suhu derajat panasnya diatas rata-rata bahkan terbilang panas sekali.
"Cuaca diluar negeri sangat ekstrim. Jika musim panas ya panas sekali, begitu juga saat musim dingin. Kita mestinya bersyukur ditakdirkan menjadi orang Indonesia. Maka negara ini wajib kita jaga," paparnya.
Keempat, bersyukur karena menjadi Warga Nahdlatul Ulama' (NU). Gus Mus menjelaskan, di Indonesia banyak ormas namun tidak sehebat dan sebesar NU. Karena, lanjutnya, NU dibentuk para kiai bukan untul kepentingan organisasi namun untuk kepentingan seluruh umat manusia.
"Kiai Hasyim Asyari membentuk organisasi NU itu dengan tujuan memberikan kemaslahatan kepada seluruh umat manusia. Maka wajar jika NU semakin hari semakin tumbuh subur. Bahkan saat ini Warga Nahdliyyin di Indonesia berjumlah sekitar 90 juta jiwa," pungkas Gus Mus.